A. Pengertian Tsunami
Istilah tsunami berasal
dari bahasa Jepang. Tsu berarti "pelabuhan", dan nami berarti
"gelombang", sehingga tsunami dapat diartikan sebagai
"gelombang yang terjadi di pelabuhan".
Istilah ini pertama kali muncul di kalangan nelayan Jepang. pada saat berada di tengah laut, para nelayan tidak merasakan adanya gelombang ini. Namun setibanya kembali ke pelabuhan, mereka mendapati wilayah di sekitar pelabuhan tersebut rusak parah. Karena itulah mereka menyimpulkan bahwa gelombang tsunami hanya timbul di wilayah sekitar pelabuhan, dan tidak di tengah lautan yang dalam.
Istilah ini pertama kali muncul di kalangan nelayan Jepang. pada saat berada di tengah laut, para nelayan tidak merasakan adanya gelombang ini. Namun setibanya kembali ke pelabuhan, mereka mendapati wilayah di sekitar pelabuhan tersebut rusak parah. Karena itulah mereka menyimpulkan bahwa gelombang tsunami hanya timbul di wilayah sekitar pelabuhan, dan tidak di tengah lautan yang dalam.
Tsunami
adalah gelombang air yang sangat besar yang dibangkitkan oleh macam-macam
gangguan di dasar samudra seperti gempa bumi, pergeseran
lempeng, atau gunung meletus. Tsunami tidak kelihatan saat masih berada jauh di
tengah lautan, namun begitu mencapai wilayah dangkal, gelombangnya yang
bergerak cepat ini akan semakin membesar.
Dan
asal kalian tahu, bahwa TSUNAMI MEMINDAHKAN 100.000 TON AIR KE DARATAN
Tsunami hanya akan terjadi jika :
• Gempa besar dengan kekuatan gempa > 6.3 SR
• Lokasi pusat gempa di laut
• Kedalaman dangkal < 40 Km
• Jenis pensesaran gempa tergolong sesar vertikal
B. Tanda-tanda terjadinya Tsunami
1. Diawali adanya
gempa bumi
Tsunami biasanya terjadi karena adanya gempa
bumi yang terjadi di bawah atau di dekat laut. Besar kecil terjadinya gempa
bumi yg berada didekat laut ataupun pantai, akan mempengaruhi apakah lempengan
dasar bumi bergeser atau tidak, jika bergeser bebrapa menit kemudian air akan
berombak dan makin lama makin besar menuju kearah pantai.
2. Terdengar suara gemuruh
Banyak korban tsunami telah mengatakan bahwa datangnya gelombang tsunami akan diawali dengan suara gemuruh yang keras mirip dengan kereta barang.
3. Air laut yang surut secara tiba-tiba.
Banyak korban tsunami telah mengatakan bahwa datangnya gelombang tsunami akan diawali dengan suara gemuruh yang keras mirip dengan kereta barang.
3. Air laut yang surut secara tiba-tiba.
Jika ada penurunan air laut yang cepat dan bukan
merupakan waktu air laut surut, maka segeralah mencari tempat perlindungan yang
tinggi. Sebelum terjadi gelombang tsunami, air laut akan terlebih dahulu surut
dengan cepat dan kemudian kembali dengan kekuatan yang sangat besar.
4. Perubahan Perilaku Hewan
4. Perubahan Perilaku Hewan
Para ilmuwan berteori bahwa hewan mampu
menangkap getaran-getaran atau perubahan tekanan udara di sekitar mereka yang
tidak dapat dilakukan manusia.
Sensitifitas ini memberikan mereka bisa mengetahui lebih awal beberapa jam sebelum bahaya bencana alam sebagaimana tsunami terjadi. Namun sensitifitas ini tidak dimiliki oleh manusia.
disamping itu gajah juga bisa merasakan
getaran-getaran yang dibangkitkan dari gempabumi yang menyebabkan tsunami.
binatang
bisa mendeteksi frekuensi infrasonic antara 1-3 hertz dibandingkan manusia
hanya pada frekuensi 100-200 hertz, sehingga binatang lebih memiliki
sensitifitas pada gelombang suara berfrekuensi rendah dimana manusia tidak bisa
mendengarnya.
C. Penyebab Terjadinya Tsunami
1. Gempa Bumi
Gempa-gempa yang paling mungkin dapat menimbulkan tsunami
adalah :
1. Gempa bumi yang terjadi di dasar laut.
2. Kedalaman pusat gempa kurang dari 30 km.
3. Magnitudo gempa lebih besar dari 6,0 Skala Richter.
1. Gempa bumi yang terjadi di dasar laut.
2. Kedalaman pusat gempa kurang dari 30 km.
3. Magnitudo gempa lebih besar dari 6,0 Skala Richter.
Gelombang tsunami dapat terjadi 5 menit hingga 1 jam setelah
longsor atau gempa bumi.
2.
Letusan Gunung Berapi
Letusan
gunung berapi dpt menyebabkan terjadinya gempa vulkanik. Gempa vulkanik terjadi
dibawah laut memiliki efek yang sama dengan gempa tektonik, yakni terjadinya
gelombang tsunami. Walaupun sangat jarang, gelombang tsunami yang diakibatkan
oleh letusan gunung berapi biasanya relatif sangat dahsyat. Apalagi jika gunung
berapi tersebut berada dibawah laut. Salah satu gelombang tsunami besar yang
diakibatkan meletusnya gunung berapi adalah pada saat meletusnya Gunung
Krakatau yg terletak di Selat Sunda .
Kejadian ini terjadi pada tahun 1883,
letusan Gunung Krakatau di Indonesia mengakibatkan Tsunami yang dahsyat. Ketika
gelombangnya menyapu pantai Lampung dan Banten, kira-kira 5000 kapal hancur dan
menenggelamkan banyak pulau kecil. Gelombang setinggi 12 lantai gedung ini,
kira-kira 40 m, menghancurkan hampir 300 perkampungan dan menewaskan lebih dari
36000 orang. Bahkan katanya bunyi letusan Gunung Krakatau ini mencapai Amerika
Serikat.
3.
Longsor di dasar laut
Longsor bawah laut
terjadi akibat adanya tabrakan antara lempeng samudera dan lempeng benua.
Proses ini mengakibatkan terjadinya palung laut dan pegunungan. Longsor bawah
laut bisa terjadi akibat gempa bumi, Akibatnya, dasar laut naik-turun secara
tiba-tiba sehingga keseimbangan air laut yang berada di atasnya terganggu dan
bisa mengakibatkan gelombang tsunami
yang cukup besar.
Tidak ada komentar:
If you want to comment, please use the kind word. Keep your talk. it reflects who you really are